Mengapa Sholat Menghadap Ka’bah ?

Mengapa Sholat Menghadap Ka’bah ?

Mengapa Sholat Menghadap Ka’bah ? 564 778 Januar

Apakah pernah tersirat dalam benak kita, selama kita melakukan ibadah sholat sekaligus rukun Islam yang kedua ini kita selalu menghadap kiblat yang mengarah ke Ka’bah yang ada di Kota Mekkah. Sebenarnya gimana sejarah pertamanya ibadah sholat kita harus menghadap ke Ka’bah ?

Di masa Rasulullah SAW, awalnya perintah shalat itu ke baitul Maqdis di Palestina. Kaum muslimin pada saat itu sholat menghadap Baitul Maqdis sekitar 17 bulan 3 hari.

Dikisahkan sebelum terjadinya perpindahan Kiblat, Kepala Rasulullah SAW mendongak ke atas, menunggu wahyu Allah SWT, perintah Allah untuk pindah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina menuju Kakbah di Mekah. Salah satu alasan yang disebutkan oleh para mufassir, salah satunya adalah Rasulullah SAW kurang sreg jika harus berkiblat dengan kiblat yang sama dengan umat Yahudi.

Perpindahan kiblat dari Masjid al-Aqsha menuju Masjid al-Haram merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rasulullah SAW.

Bahkan diceritakan bahwa Rasulullah SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu perpindahan kiblat itu turun.

Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 144:

Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

Dengan ayat inilah, Nabi SAW yang kemudian diikuti kaum muslim menggunakan Baitullah sebagai kiblat saat sholat. Ayat ini sekaligus menjadi balasan Allah SWT terhadap kelompok yang meragukan atau berlawanan dengan Islam.

Perubahan arah kiblat kembali digunakan kelompok tersebut untuk menyebarkan anggapan dan pemikiran tidak baik terkait Islam. Salah satunya isu ibadah menjadi tidak berkah apabila tidak dilakukan menghadap Masjid Al-Aqsa. Allah SWT menjawab isu tersebut sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 177, yang sekaligus mengingatkan kewajiban kaum muslim.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Al-Baqarah ayat 177.

Perubahan arah kiblat juga menghadapi pertentangan dan keraguan di antara kaum muslim, yang tidak semua setuju sholat dilakukan menghadap Kakbah. Mereka memilih taat karena merupakan perintah langsung dari Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Keraguan dan pertentangan ini dijawab melalui surat Al-Baqarah ayat 143.

Artinya: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia

Dengan ayat-ayat inilah, umat Islam sejak sekitar 622-623 masehi mulai menggunakan Kakbah sebagai kiblat hingga kini. Ketetapan ini tidak berubah meski mengalami verifikasi karena peristiwa astronomis. Pengecekan arah Kakbah menjamin wajah muslim sepenuhnya menghadap kiblat saat sholat.

Jadi di dalam urusan menghadap Ka’bah, umat Islam punya latar belakang sejarah yang panjang.  Ka’bah merupakan bangunan yang pertama kali didirikan di atas bumi untuk dijadikan tempat ibadah manusia pertama. Dan Allah swt telah menetapkan bahwa shalatnya seorang muslim harus menghadap ke Ka’bah sebagai bagian dari aturan baku dalam shalat. Wallohu’alam.

 

 

 

WhatsApp WhatsApp Kami