Saat ini kita umat muslim sudah memasuki hari ke 10 terakhir di bulan ramadhan tahun 1433 h. seperti yang kita ketahui selaku umat muslim, di malam – malam akhir bulan ramadhan, umat muslim menunggu malam lailatul qadar.
malam lailatul qadar adalah malam yang istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. pada malam tersebut, allah swt pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat alquran kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat jibril.
dari segi bahasa, lailatul qadar terdiri atas dua kata, yaitu ‘lail’ yang artinya malam, sedangkan ‘qadar’ sendiri memiliki makna yang beragam.
menurut buku berjudul sukses berburu lailatul qadar karya muhammad adam hussein, malam lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan. seseorang yang mendapatkan keberkahan di malam itu, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
malam lailatul qadar hanya akan terjadi pada bulan ramadan, sehingga ketika ramadan datang akan banyak pula orang yang siap berburu untuk mendapatkan pahala ganda dari malam lailatul qadar.
malam dimulai dari terbenamnya matahari sebagaimana disebut dalam alquran, “kemudian sempurnakanlah puasa itu (datang) malam.” [qs. al baqarah: 187].
malam diakhiri dengan terbitnya fajar yaitu masuknya waktu subuh, sebagaimana disebutkan di dalam alquran, “malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [qs. al qadar: 5].
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
1.Malam yang mulia
Dalam qs. al-qadr ayat 1-5 telah digambarkan kemuliaan malam lailatul qadar. dalam surat tersebut, allah swt., berfirman:
“sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-qur’an) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin rabnya untuk mengatur segala urusan. malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
2.Malam diturunkannya Al-Qur’an
Satu dia antara sebab mengapa bulan ramadan begitu istimewa yakni karena di bulan tersebut Al-Qur’an al-karim pertama kali diturunkan oleh Allah Swt., melalui perantara Nabi Muhammad saw. hal ini tercantum dalam qs. al-qadr ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut:
“innaa anzalnahu fii lailatil-qadr.”
artinya: “sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-qur’an) pada malam kemuliaan.”
3.Penuh Berkah
Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan. dalam qs. ad-dukhan ayat 3, Allah Swt., berfirman:
“innaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakatin innaa kunnaa munziriin.”
artinya: “sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya kami-lah yang memberi peringatan.”
dengan ayat tersebut, Allah Swt., telah bersumpah dengan al-qur’an yang lafaz dan maknanya jelas bahwa Allah Swt., telah menurunkan malam lailatul qadar sebagai malam yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan yang banyak pada bulan ramadan.
4.Penuh kesejahteraan
Selain penuh keberkahan, malam lailatul qadar juga menjadi malam yang penuh kesejahteraan. dalam qs. al-qadr ayat 5, Allah Swt., berfiman:
“salaamun hiya hattaa matla’il-fajr.”
artinya: “malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
pada malam lailatul qadar, Allah Swt., memberikan banyak kesejahteraan. Allah Swt., mengabarkan bahwa turunnya para malaikat pada lailatul qadar untuk menyebarkan kebaikan bagi kaum muslim, meliputi keselamatan, ampunan, pahala, pengabulan doa, dan pujian para malaikat bagi orang-orang yang beribadah pada malam itu. malam lailatul qadar dipenuhi dengan para malaikat dan keselamatan, kebaikan malam itu tidak terhenti hingga waktu fajar tiba.
5.Malam penuh ampunan
Disampaikan oleh abu hurairah, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“barang siapa menegakkan salat pada malam lailatul qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah Swt.), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (h.r al bukhari, an nasa’i, dan ahmad)
6.Dibukanya pintu langit
Dalam sebuah hadis, rasulullah bersabda: “telah datang kepada kalian ramadan, bulan yang diberkahi, allah ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang.
pada bulan tersebut, allah swt., memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). barang siapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan).” (hr. an-nasai)
7. Waktu yang ditentukan
Kata qadariy dalam surat thaha ayat 40 merujuk pada makna janji atau waktu yang ditetapkan. dalam konteks ini, maksudnya adalah sesuai dengan waktu penetapan pengangkatan kerasulan dan kenabian.
“maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk madyan, kemudian datang menurut waktu yang ditetapkan hai musa.”
selain itu, ibnu qudamah di dalam kitab al-mughni menyebutkan bahwa malam qadar disebut sebagai malam penetapan karena malam itu Allah Swt menetapkan segala sesuatu untuk tahun tersebut, baik hal-hal terkait dengan kebaikan atau keburukan termasuk juga urusan pengaturan rezeki dan keberkahan.